Menurut Anonim A (2011), histogram adalah tampilan
grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai
manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi
pada masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak
tumpang tindih. Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos, dan gramma.
Pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk memetakan
distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan proporsi
banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu dari
7 basic tools of quality control yaitu Pareto chart, check sheet, control
chart, cause-and-effect diagram, flowchart, dan scatter diagram. Informasi dalam bentuk tabel biasanya menjadi lebih
mudah dipahami bila disajikan dalam bentuk grafik. Untuk data numerik umumnya
digunakan histogram, penyajian data lainnya disebut histogram frekuensi. Bila
sumbu tegak yang digunakan adalah frekuensi kumulatif atau presentase maka
grafiknya disebut histogram kumulatif (Anonim B, 2008).
Sungai yang merupakan
suatu ekosistem akuatik masuk ke dalam kelompok ekosistem riverin
(Ismail, 1992). Sungai merupakan ekosistem air tawar yang bergerak
satu arah (lotik). Daerah tepi sungai akan menentukan ciri khas dari suatu
sungai, misalnya daerah dengan kemiringan besar akan membuat kecepatan arus
sungai besar pula. Organisme yang hidup pada arus deras dan daerah lubuk (tidak
deras) akan berbeda satu dengan lainnya. Menurut
Lagler (1977), Ikan
merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin
(poikilotermik), yaitu sebagian besar
hidupnya berada di air, pergerakan dan keseimbangan badan terutama dengan sirip
dan sebagian besar bernafas dengan insang. Ikan dapat ditemukan di berbagai
perairan baik tawar, payau, maupun laut. Semua fungsi penting ikan misalnya
pergerakan, pencernaan, pertumbuhan, reproduksi, dan respon terhadap rangsangan luar tergantung pada air. Menurut Odum (1993), berdasarkan tingkatan dasar sungai, tingkat sungai
dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu : mudik (upper), batang sungai (middle),
dan hulu (reach). Berdasarkan sifat yang menunjukkan habitat ikan atau
hewan air tawar, sungai dapat dibagi menjadi enam daerah, yaitu:
1.
Hulu (reach)
2.
Jangkauan (riffles)
3.
Kedung (pool)
4.
Genangan (flow)
5.
Aliran kembali (backwater)
6.
Daerah banjir (flood water).
Dasar aliran air (sungai) biasanya terdiri atas pasir, lumpur, atau batu.
Aliran air (sungai) yang mempunyai dasar batu atau pasir biasanya menghasilkan
variasi dasar yang terbesar dan terpadat. Umumnya invertrebata bentik mempunyai
kerapatan yang lebih tinggi pada komunitas air deras, sementara nekton dan
bentuk-bentuk penggali dalam aliran air seperti kerang, ogenata penggali, dan Ephemerophtera
lebih banyak ditemui pada air tenang. Ikan dari aliran air biasanya
beristirahat di air tenang dan makan tergantung arus deras (Odum 1993).