Friday, June 24, 2011

TINJAUAN PUSTAKA TAUTAN SEXS


Sex linkage atau rangkai kelamin adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin. Karakter yang ditimbulkan oleh gen ini diturunkan bersama karakter kelamin (Yatim, 1983).
Suatu gen disebut terpaut seks bila terletak pada kromosom seks atau lebih terpautnya ditemukan pada kromosom X dan Z. Berbeda dengan kromosom homolog pada autosom, yamg mempunyai tata letak gen yang sama, kromosom X dan Y atau kromosom Z dan W mempunyai struktur yang berbeda. Sebagian besar alel yang terletak pada kromosom X tidak mempunyai pasangan gen alel pada kromosom Y (Jusuf, 1988). Sifat sex linkage dalam penampilan yang tampak secara khas yang bergabung dengan seks dari pemiliknya (Ritchi and Carola, 1983).
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan Y disejajarkan maka dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya). Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
1.    Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y. Bagian ini tidak panjang dan disini terletak gen-gen yang merupakan rangkai kelamin tak sempurna.
2.    Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom Y. Bagian ini panjang sekali dan disini terletak gen yang memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin seperti buta warna dan hemofilia. Gen-gen ini disebut juga gen terangkai X.
3.    Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X. Bagian ini pendek sekali dan disini terletak gen yang biasa dinamakan gen-gen rangkai Y (Suryo 1980).
Kalrenter, seorang perintis eksperimen mengenai hibridisasi tanaman pada abad ke-17, mengungkapkan bahwa sex linkage meyebabkan terjadinya perbedaan pada kenampakan dari hasil persilangan F1 apakah jantan atau betina dari parental satu varietas atau berlainan. Penemuan ini dapat diartikan bahwa meskipun varietas mungkin berbeda pada banyak sifat, sifat-sifat ini terdapat pada F1 sama persis dari kedua sisi tanpa memperhatikan kelamin parentalnya (Strickberger 1985).
Gen-gen yang terangkai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.    Rangkai sempurna yaitu apabila gen-gen yang terangkai letaknya sangat berdekatan satu sama lain, maka selama meiosis gen-gen itu tidak mengalami perubahan letak sehingga gen-gen itu bersama-sama menuju ke gamet.
b.    Rangkai tidak sempurna yaitu gen-gen yang terangkai pada satu kromosom biasanya letaknya tidak berdekatan satu sama lain, sehingga gen-gen itu dapat mengalami perubahan letak yang disebabkan karena adanya penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog, peristiwa ini disebut pindah silang (crossing over ) (Suryo 1980).
Menurut Susanto (1995), klasifikasi dari ikan guppy  adalah :
ü  Phylum                  : Chordata
ü  Subphylum            : Craniata
ü  Kelas                     : Osteichthyes
ü  Ordo                      : Cyprinodonoidei
ü  Sub ordo               : Poecilioidei
ü  Familia                  : Poecilidae
ü  Genus                    : Poecilia
ü  Spesies                  : Poecilia reticulata Peters

Sedangkan klasifikasi dari ikan betta (Betta splendens) adalah :
ü  Phylum                  : Chordata
ü  Subphylum            : Craniata
ü  Kelas                     : Osteichthyes
ü  Sub kelas               : Actinopterygii
ü  Super ordo            : Teleostei
ü  Ordo                      : Percomorphoidei
ü  Sub ordo               : Anabantoidei
ü  Familia                  : Anabantidei
ü  Genus                    : Betta
ü  Spesies                  : Betta splendens
Load disqus comments

0 comments