Wednesday, April 4, 2012

PARAMETER FISIK, BIOLOGI, KIMIA LAUT


1. Parameter Fisik
a. Pasang Surut
Pasang surut dikenal ada dua macam yaitu spring tide, di mana air pasang memiliki tinggi maksimum dan neap tide, di mana air pasang memiliki tinggi minimum.Biasanya terjadi dua siklus lengkap tiap bulan yang berhubungan dengan fase bulan. Spring tide terjadi pada saat bula purnama dan bulan baru dan neap tide terjadi pada saat perempatan bulan pertama dan perempatan bulan ketiga (Hutabarat, 1984).
b. Gelombang
Gelombang merupakan gerakan naik turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh angin maupun faktor lain. Setiap gelombang memiliki tiga unsur yang penting, yaitu: panjang, tinggi, dan periode gelombang. Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara 2 puncak berurutan. Tinggi gelombang adalah jarak menegak antara puncak dan lembah. Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak yang berurutan untuk memulai suatu titik (Nontji, 1993).
c. Angin
Angin disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil dari pengaruh ketidak seimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang berbeda di permukaan bumi. Keadaan ini mengakibatkan naiknya sejumlah besar massa udara yang ditandai dengan timbulnya sifat khusus yaitu terdapatnya tekanan udara yang tinggi dan rendah (Hutabarat dan Evans, 1996).
d. Kemiringan Pantai
Kemiringan pantai ditentukan dengan cara mengukur perbedaan ketinggian pada dua titik horizontal yang jarak antara kedua titik telah diketahui. Kemiringan pantai sangat berperan dalam drainase air terutama dalam usaha budidaya pantai. Kemiringan yang sangat besar sangat tidak baik buat budidaya. Sebaliknya, pantai yang datar cukup menyulitkan dalam proses pengeringan kolam tambak. Pantai yang landai menyebabkan jangkauan pasang surut mencapai ratusan meter, sedangkan pantai yang terjal menyebabkan jangkauan pasang surut hanya mampu mencapai beberapa puluh meter saja. Tipe kemiringan pantai ada 3, yaitu: datar (± 5%), landai (± 10%) dan curam (± 20%) (Anonim, 2009).
e. Suhu
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul, suhu dalam lautan bervariasi sesuai dengan kedalaman. Massa air permukaan di wilayah tropik panas sepanjang tahun yaitu 20o-30o C sedangkan massa air permukaan pada zone beriklim sedang hangat di musim panas (Nybakken, 1992).

2. Parameter Kimia
a. Kadar Oksigen Terlarut (DO)
Kelarutan oksigen di laut sangat penting artinya dalam mempengaruhi kesetimbangan kimia di air laut. Oksigen diperlukan  untuk respirasi, sedangkan proses fotosintesis oleh tumbuhan air akan menghasilkan oksigen. Oksigen terlarut mungkin merupakan parameter pengubah kualitas air yang paling kritis pada organisme perairan. Atmosfer merupakan cadangan udara terbesar namun oksigen tersebut hanya sedikit yang larut dalam air (Cholik, 1979).
b. Karbon Dioksida (CO2)
Karbondioksida merupakan bahan dasar dalam fotosintesis, tetapi jika dalam konsentrasi yang tinggi dapat bersifat menghambat penyerapan O2 oleh darah dalam tubuh ikan. Kandungan CO2 bebas sebaiknya tidak melampaui 25 ppm dan kandungan O2 selalu tersedia dalam jumlah cukup. Perairan dengan kandungan O2 terlarut 2 ppm. Konsentrasi CO2 sebesar 12 ppm masih cukup aman bagi kehidupan ikan (Triyatmo, 2001).
c. Alkalinitas
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Alkalinitas merupakan pertahanan air terhadap pengasaman oleh adanya ion-ion Ca2+ dan HCO3- dalam air (Odum, 1993).
d. Derajat Keasaman(PH)
Air murni memiliki pH netral karena disosiasi molekul air menghasilkan jumlah ion-ion H+ dan OH- yang sama, namu kehadiran CO2, dan ion-ion Na, Ca, K yang bersifat basa kuat mengubah keadaan ini sehingga air laut bersifat sedikit basa, pH berkisar 7,5-8,5. Aspek kimiawi berupa asam-basa suatu perairan akan mempengaruhi beberapa kondisi perairan yang lainnya misalnya kehidupan biologis dan mikrobiologis (Welch 1952).
e. Salinitas
Parameter yang penting dalam sirkulasi untuk mempelajari asal usul massa air adalah salinitas. Salinitas adalah jumlah kandungan garam dari suatu perairan, yang dinyatakan dalam permil. Kisaran salinitas air laurt berada antara 0 – 40 o/oo, yang berarti kandungan garam berkisar antara 0 – 40 g/kg air laut. Secara umum, salinitas permukaan perairan Indonesia rata-rata berkisar antara 32 – 340/00 (Dahuri dkk, 1996).
f. Total Suspended Solid (TSS)
Total Suspended Solid merupakan padatan tersuspensi total yang tertahan pada kertas saringan dan terdiri dari lumpur maupun pasir halus yang berasal dari erosi atau kikisan tanah yang masuk ke badan air. TSS menunjukan nilai banyaknya zat-zat yang terlarut dalam suatu perairan. Besar kecilnya nilai TSS (Total Solid Suspension) dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dalam perairan. Semakin sedikit bahan organik maka semakin kecil nilai TSS.Namun sebaliknya, semakin banyak bahan organiknya maka TSS semakin besar (Nybakken, 1992).

3. Parameter Biologi
Aspek biologi suatu perairan dapat dipengaruhi oleh parameter plankton dan bentos yang ada di dalamnya. Plankton terdiri dari fitoplankton, yaitu tumbuhan-tumbuhan air yang sangat kecil yang terdiri dari sejumlah kelas yang berbeda dan zooplankton adalah suatu grup yang terdiri hewan-hewan yang sangat banyak ragamnya termasuk Protozoa, Coelenterata, Mollusca, Anellida, Crustacea (Hutabarat dan Evans, 1985).


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Petunjuk Praktikum Oseanografi. Laboratorium Ekologi Perairan. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta.
Cholik, 1979. Kualitas Air. Dirjen Perikanan, Departemen Pertanian RI. Jakarta.
Dahuri, R., J. Rais., Ginting, S. P., Sitepu, M. J. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Hutabarat,S. dan Evans, S.M, 1984. Pengantar Oseanografi. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Nontji, A.1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nybakken, J. 1992. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologi. Gramedia. Jakarta.
Odum,E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Triyatmo, B. 2001. Studi Kondisi Limnologis Waduk Sermo pada Tahap Pra-Inundasi. Jurnal Perikanan. UGM. Yogyakarta.
Welch, Paul. 1952. Limnology. Mc Graw Hill Book Company. New York.

Load disqus comments

0 comments