II. TINJAUAN RUJUKAN
Stok ikan
adalah suatu sub gugus dari suatu spesies yang umumnya dianggap sebagai suatu
unit taksonomi dasar. Pengkajian stok ikan adalah suatu kegiatan mempelajari,
mentelaah, menduga dan mencermati kondisi suatu stok ikan di suatu area
penangkapan. Tujuan utama dari penggunaan model biomass dinamis untuk mengkaji
stok ikan adalah untuk mengetahui tingkat maksimum suatu upaya tangkapan untuk
suatu lokasi penangkapan. Upaya maksimum tangkapan digunakan untuk mengelola
sumberdaya ikan yang lestari dalam pemanfaatannya sebagai pemenuhan kebutuhan
hidup sumberdaya manusia dan lestari dalam produktifitas stok ikan (Effendie,
2002).
Model biomas
perikanan hakekatnya berdasarkan pada biomas semata yang mengasumsikan bahwa
suatu populasi ideal yang menghasilkan surplus biomas maksimum dapat
menghasilkan tangkapan maksimum per tahun. Keadaan ini akan mempertahankan populasi
pada kesetimbangan yang pada beberapa literatur dinamakan kondisi sustainable yield. Model kesetimbangan
bukanlah model biomas sepanjang waktu namun model yang mengasumsikan bahwa data
catch per unit effort termasuk informasi laju pertumbuhan net sebagai fungsi
populasi yang selanjutnya untuk menduga tangkapan maksimum (Anonim, 2010).
Model produsi surplus menggunakan
asumsi bahwa suatu stok dianggap sebagai satu unit yang besar dari biomasa dan
dalam hal ini tidak dapat membuat permodelan berdasarkan umur dan panjang.
Model produksi surplus berkaitan dengan suatu stok secara keseluruhan, upaya
total dan hasil tangkapan total yang diperoleh dari stok. Tujuan penggunaan
Model produksi surplus adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, yaitu
suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu hasil tangkapan maksimum yang lestari
tanpa mempengaruhi produktifitas stok secara jangka panjang, yang biasa kita
sebut hasil tangkapan maksimum lestari (Maximum
Sustainable Yield/MSY). Model ini dapat diterapkan dengan baik apabila
dapat diperkirakan dengan baik tentang hasil tangkapan total (berdasarkan
spesies) dan/atau hasil tangkapan per unit upaya (CPUE) per spesies dan CPUE
berdasarkan spesies dan upaya penangkapannya dalam beberapa tahun (Sparre dan
Venema, 1999).
Menurut Suyasa (2003), pengelolaan sumberdaya perikanan umumnya
didasarkan pada konsep “hasil maksimum yang lestari” (Maximum Sustainable
Yield) atau juga disebut dengan “MSY”. Konsep MSY berangkat dari
model pertumbuhan biologis yang dikembangkan oleh seorang ahli Biologi bernama
Schaefer pada tahun 1957. Inti dari konsep ini adalah menjaga keseimbangan
biologi dari sumberdaya ikan, agar dapat dimanfaatkan secara maksimum dalam
waktu yang panjang. Pendekatan konsep ini berangkat dari dinamika
suatu stok ikan yang dipengaruhi oleh 4 (empat) factor utama, yaitu rekrutment,
pertumbuhan, mortalitas dan hasil tangkapan.
Model produksi surplus menganalisis usaha
penangkapan dengan yield dalam satu periode waktu yang cukup untuk
mengembangkan dugaan usaha penangkapan yang dapat mengukur MSY. Pengaruh
rekrutmen, pertumbuhan dan mortalitas alami dikombinasikan menjadi fungsi umum
dari ukuran rerata populasi. Konsep tersebut memiliki asumsi bahwa dalam kondisi alami yang stabil penambahan
bersih stok ikan yang tidak terdapat aktivitas penangkapan adalah nol dan
pertumbuhan seimbang dengan mortalitas alami. Introduksi penangkapan dapat
menciptakan pertambahan produksi per
unit stok yang dapat dipanen (Effendie, 2002).
MSY (Maximum Sustainable Yield)
merupakan hasil tangkapan terbesar yang dapat dihasilkan dari tahun ke tahun
oleh suatu perikanan. Konsep MSY didasarkan atas suatu model yang sangat
sederhana dari suatu populasi ikan yang dianggap sebagai unit tunggal. Konsep
tersebut dikembangkan dari kurva biologi yang menggambarkan yield sebagai fungsi dari effort dengan
suatu nilai maksimum yang jelas, terutama bentuk parabola dari model Schaefer
yang paling sederhana (Widodo dan Suadi, 2006).
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2010. Petunjuk Praktikum Manajemen Sumberdaya
Perikanan II. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Effendie,
M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Sparre, P. dan Venema, S.
1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Kerjasama FAO dan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Jakarta.
Suyasa, I Nyoman. 2003. Pengelolaan
Sumberdaya Ikan Indonesia Pendekatan Normatif. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widodo, J. dan Suadi. 2006.
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Semoga bermanfaat untuk yang menggunakanya, jangan lupa komen atau share info ke teman yang lain ya. salam perikanan nusantara!
"Jalesveva Jayamahe"
"Di Lautan Kita Jaya"
0 comments