Sunday, December 8, 2013

stok, model biomass, dan MSY

hemz..hari ini mau ngapain ya, pulang dari Ibu Kota Indonesia (DKI Jakarta), langsung tancap sharing tinjauan pustaka stok, model biomass, dan MSY (Maximum Sustainable Yield)



II. TINJAUAN RUJUKAN

Stok ikan adalah suatu sub gugus dari suatu spesies yang umumnya dianggap sebagai suatu unit taksonomi dasar. Pengkajian stok ikan adalah suatu kegiatan mempelajari, mentelaah, menduga dan mencermati kondisi suatu stok ikan di suatu area penangkapan. Tujuan utama dari penggunaan model biomass dinamis untuk mengkaji stok ikan adalah untuk mengetahui tingkat maksimum suatu upaya tangkapan untuk suatu lokasi penangkapan. Upaya maksimum tangkapan digunakan untuk mengelola sumberdaya ikan yang lestari dalam pemanfaatannya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sumberdaya manusia dan lestari dalam produktifitas stok ikan (Effendie, 2002).
Model biomas perikanan hakekatnya berdasarkan pada biomas semata yang mengasumsikan bahwa suatu populasi ideal yang menghasilkan surplus biomas maksimum dapat menghasilkan tangkapan maksimum per tahun. Keadaan ini akan mempertahankan populasi pada kesetimbangan yang pada beberapa literatur dinamakan kondisi sustainable yield. Model kesetimbangan bukanlah model biomas sepanjang waktu namun model yang mengasumsikan bahwa data catch per unit effort termasuk informasi laju pertumbuhan net sebagai fungsi populasi yang selanjutnya untuk menduga tangkapan maksimum (Anonim, 2010).
Model produsi surplus menggunakan asumsi bahwa suatu stok dianggap sebagai satu unit yang besar dari biomasa dan dalam hal ini tidak dapat membuat permodelan berdasarkan umur dan panjang. Model produksi surplus berkaitan dengan suatu stok secara keseluruhan, upaya total dan hasil tangkapan total yang diperoleh dari stok. Tujuan penggunaan Model produksi surplus adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu hasil tangkapan maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktifitas stok secara jangka panjang, yang biasa kita sebut hasil tangkapan maksimum lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY). Model ini dapat diterapkan dengan baik apabila dapat diperkirakan dengan baik tentang hasil tangkapan total (berdasarkan spesies) dan/atau hasil tangkapan per unit upaya (CPUE) per spesies dan CPUE berdasarkan spesies dan upaya penangkapannya dalam beberapa tahun (Sparre dan Venema, 1999).
Menurut Suyasa (2003), pengelolaan sumberdaya perikanan umumnya didasarkan pada konsep “hasil maksimum yang lestari” (Maximum Sustainable Yield) atau juga disebut dengan “MSY”.  Konsep MSY berangkat dari model pertumbuhan biologis yang dikembangkan oleh seorang ahli Biologi bernama Schaefer pada tahun 1957. Inti dari konsep ini adalah menjaga keseimbangan biologi dari sumberdaya ikan, agar dapat dimanfaatkan secara maksimum dalam waktu yang panjang.   Pendekatan konsep ini berangkat dari dinamika suatu stok ikan yang dipengaruhi oleh 4 (empat) factor utama, yaitu rekrutment, pertumbuhan, mortalitas dan hasil tangkapan. 
Model produksi surplus menganalisis usaha penangkapan dengan yield dalam satu periode waktu yang cukup untuk mengembangkan dugaan usaha penangkapan yang dapat mengukur MSY. Pengaruh rekrutmen, pertumbuhan dan mortalitas alami dikombinasikan menjadi fungsi umum dari ukuran rerata populasi. Konsep tersebut memiliki asumsi bahwa  dalam kondisi alami yang stabil penambahan bersih stok ikan yang tidak terdapat aktivitas penangkapan adalah nol dan pertumbuhan seimbang dengan mortalitas alami. Introduksi penangkapan dapat menciptakan pertambahan produksi  per unit stok yang dapat dipanen (Effendie, 2002).
MSY (Maximum Sustainable Yield) merupakan hasil tangkapan terbesar yang dapat dihasilkan dari tahun ke tahun oleh suatu perikanan. Konsep MSY didasarkan atas suatu model yang sangat sederhana dari suatu populasi ikan yang dianggap sebagai unit tunggal. Konsep tersebut dikembangkan dari kurva biologi yang menggambarkan yield sebagai fungsi dari effort dengan suatu nilai maksimum yang jelas, terutama bentuk parabola dari model Schaefer yang paling sederhana (Widodo dan Suadi, 2006).


DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2010. Petunjuk Praktikum Manajemen Sumberdaya Perikanan II. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Sparre, P. dan Venema, S. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Kerjasama FAO dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Suyasa, I Nyoman. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Indonesia Pendekatan Normatif. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widodo, J. dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


Semoga bermanfaat untuk yang menggunakanya, jangan lupa komen atau share info ke teman yang lain ya. salam perikanan nusantara! 

"Jalesveva Jayamahe"
"Di Lautan Kita Jaya"


Load disqus comments

0 comments